Universitas Muslim Maros Tandatangani Nota Kesepahaman Penyelenggaraan Tri Darma Perguruan Tinggi dengan UPTD SMPN 28 Satap Salenrang

Maros, smpn28salenrang.sch.id – Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muslim Maros (UMMA), yang diwakili oleh Pembantu Dekan I, Dr. Zul Astri, S.S., M.Hum. secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama penyelenggaraan Tri Darma Perguruan Tinggi dengan Kepala UPTD SMPN 28 Satap Salenrang, Drs. H. Abdul Majid, M.Pd. pada hari Kamis (11/09/2025) bertempat di Kantor UPTD SMPN 28 Satap Salenrang-Maros.

Nota kesepahaman ini bertujuan untuk menyelenggarakan Tri Darma Perguruan Tinggi di Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat, serta bidang lainnya yang disepakati secara bersama dan sesuai dengan fungsi serta wewenang masing-masing demi  kelancaran pelaksanaan tugas dan kewajiban kedua belah pihak. Kerja sama ini berlaku untuk lima tahun ke depan, ujar Zul Astri dalam sambutannya.

Kepala UPTD UPTD SMPN 28 Satap Salenrang menyambut baik kerja sama ini semoga bisa berjalan lancar. Penandatangan nota kesepahaman hari ini merupakan momentum bersejarah bagi SMPN 28 satap Salenrang dalam membangun kemitraan dengan perguruan tinggi keguruan dalam membanguan pendidikan yang bermutu di sekolah.

Pengabdian masyarakat yang dipimpin oleh Dr. Zul Astri, S.S., M.Hum. dkk telah melaksanakan penelitian dan pengembangan aplikasi “Optimalisasi Potensi Belajar melalui Gaya Mengajar Menggunakan Aplikasi Digital VAK-ZA”. Aplikasi sangat bermanfaat bagi dan siswa dalam mengidentifikasi gaya belajar siswa. Aplikasi ini memotret tiga gaya belajar yakni auditori, visual, dan kinestetik atau gabungan ketiganya.

Studi tentang gaya belajar beberapa tahun silam pernah dilakukan oleh David Kolb (1976) yang memperkenalkan Experiential Learning Theory (ELT) yang kemudian dikenal dengan Learning Style Inventory (LSI). Kemudian pada tahun 1992 Neil Fleming memperkenalkan VARK Model yakni  Visual, Auditory, Reading/Writing, Kinesthetic. Model VARK ini menjadi salah satu inventori gaya belajar yang paling banyak dipakai di sekolah-sekolah. 

Hasil inventori VAK-ZA menunjukkan bahwa, (1) sekitar 49,75 %  responden (Siswa SMPN 28 Satap Salenrang memiliki gaya belajar visual, (2) sekitar 17,61 % gaya belajar auditori  dan (3) sekitar 12,94 gaya kinestetik dan sisanya gabungan ketiganya. 

Puncak acara ditandai dengan serah penyerahan bantuan media pembelajaran berupa satu buah LCD Proyektor, satu buah speaker aktif, satu paket khusus Aplikasi VAK-ZA, serta 20 goodie bag yang berisi pointer wireless, dan USB flashdisk.